Pic By Google
Aku bukan si peri rumah yang teraniaya
majikannya. Bukan. Tapi aku merasa seperti Dobby ketika ia mendapatkan sebuah
kaos kaki usang sebagai tanda bahwa peri rumah itu beralih majikan. Senyumnya
dan senyumku sama. Berkata tanpa kata. I’M FREE.
Aku bebas melakukan semua hal yang aku suka
dalam sebuah ruangan 1x2 di daerah jakarta. Tepatnya Setia Budi. Tempat dimana
aku benar-benar sendiri dan harus mandiri. Dengan belitan kesusahan yang sama
atau bahkan bertambah. Tapi yang terpenting aku tidak menyusahkan orang lain
lagi. Jika memang mereka merasa disusahkan.
Kali pertama aku menempati tempat ini,
sungguh kikuk. Aku memang sudah lama terpisah dari orang tua. Namun baru kali
ini benar-benar sendiri. Tanpa sebuah keluarga yang biasa menunjangku. Saat
ini, aku harus membeli barang rumah tangga yang tak aku pikirkan sebelumnya.
Seperti seprei, bantal, dan tempat penyimpanan baju, yang biasanya sudah
tersedia. Ya, mungkin ini tentang “prihatin” itu.
Aku hanya bisa menikmati, benar-benar
menikmatinya. Keadaan dimana aku leluasa nulis, mengatur semua jadwal
seenaknya. Dan mungkin mengumpulkan lagi planing untuk mengejar mimpi yang
masih berada di awang. Syukur itu memang pilihan yang tepat.
Kau tau, aku tak punya ember. Padahal kan
biasanya itu menjadi barang premier yang harus dibeli. Aku juga tak mempunyai
seprei, bantal, kipas angin, setrikaan, dan barang-barang lain. Sebagai
gantinya, aku membawa sebuah kain yang orang bilang “samping” untuk alas sholat
(sajadah), kadang juga berfungsi sebagai selimut atau seprei. Jika kepala
sedang rindu bantal, aku akan tidur di lantai dan ujung kasur sebagai
bantalnya. Alhamdulillah memang aku mendapatkan tempat yang menyediakan kasur
busa singgle bad dan lemari kecil.
Bukan maksud tak ingin membeli ini itu,
tapi memang untuk membayar kosan saja sudah memotong setengah anggaran makan.
Hehe. Dan aku juga ingin merasakan menjadi orang yang tak punya apa-apa.
Mungkin tidak semiskin gelandangan yang tidur di depan toko. Aku hanya ingin
menunjukan kepada diriku sendiri bahwa “kamu masih bisa hidup loh… meski tak
punya barang seperti orang lain”. Terlebih, ketiadaan ini membuatku banyak
berfikir dan berinovasi. New life, new experience. Hehe.
Pernah aku membaca
tentang Rosulullah yang hanya tidur beralaskan tikar dan tak ada penopang
kepala yang membuat tidurnya nyaman. Bukan tidak mau, tapi ia sengaja. Agar
dirinya dapat bangun saat sepertiga malam dan bertahajud. Aku berniat melakukan
hal yang sama, tapi sampai sekarang tahajudnya belum kesampaian juga. Hehe… semoga
kedepannya deh ya…
Dan aku harus
berterima kasih pada seseorang yang sangat membantu kepindahanku. Ia,
menularkan energi “ada Allah, jangan takut”. Seseorang yang aku hormati, dan
aku berdoa semoga selalu dapat bersamanya.
Finally, I have new
place. New hope. New dream. And new…… -Sssttt…. This is secret- :p
0 komentar:
Posting Komentar