Selasa, 18 November 2014

I’m Not Dobby.


Pic By Google



Aku bukan si peri rumah yang teraniaya majikannya. Bukan. Tapi aku merasa seperti Dobby ketika ia mendapatkan sebuah kaos kaki usang sebagai tanda bahwa peri rumah itu beralih majikan. Senyumnya dan senyumku sama. Berkata tanpa kata. I’M FREE.

Aku bebas melakukan semua hal yang aku suka dalam sebuah ruangan 1x2 di daerah jakarta. Tepatnya Setia Budi. Tempat dimana aku benar-benar sendiri dan harus mandiri. Dengan belitan kesusahan yang sama atau bahkan bertambah. Tapi yang terpenting aku tidak menyusahkan orang lain lagi. Jika memang mereka merasa disusahkan.

Kali pertama aku menempati tempat ini, sungguh kikuk. Aku memang sudah lama terpisah dari orang tua. Namun baru kali ini benar-benar sendiri. Tanpa sebuah keluarga yang biasa menunjangku. Saat ini, aku harus membeli barang rumah tangga yang tak aku pikirkan sebelumnya. Seperti seprei, bantal, dan tempat penyimpanan baju, yang biasanya sudah tersedia. Ya, mungkin ini tentang “prihatin” itu.

Aku hanya bisa menikmati, benar-benar menikmatinya. Keadaan dimana aku leluasa nulis, mengatur semua jadwal seenaknya. Dan mungkin mengumpulkan lagi planing untuk mengejar mimpi yang masih berada di awang. Syukur itu memang pilihan yang tepat.

Kau tau, aku tak punya ember. Padahal kan biasanya itu menjadi barang premier yang harus dibeli. Aku juga tak mempunyai seprei, bantal, kipas angin, setrikaan, dan barang-barang lain. Sebagai gantinya, aku membawa sebuah kain yang orang bilang “samping” untuk alas sholat (sajadah), kadang juga berfungsi sebagai selimut atau seprei. Jika kepala sedang rindu bantal, aku akan tidur di lantai dan ujung kasur sebagai bantalnya. Alhamdulillah memang aku mendapatkan tempat yang menyediakan kasur busa singgle bad dan lemari kecil.

Bukan maksud tak ingin membeli ini itu, tapi memang untuk membayar kosan saja sudah memotong setengah anggaran makan. Hehe. Dan aku juga ingin merasakan menjadi orang yang tak punya apa-apa. Mungkin tidak semiskin gelandangan yang tidur di depan toko. Aku hanya ingin menunjukan kepada diriku sendiri bahwa “kamu masih bisa hidup loh… meski tak punya barang seperti orang lain”. Terlebih, ketiadaan ini membuatku banyak berfikir dan berinovasi. New life, new experience. Hehe.

Pernah aku membaca tentang Rosulullah yang hanya tidur beralaskan tikar dan tak ada penopang kepala yang membuat tidurnya nyaman. Bukan tidak mau, tapi ia sengaja. Agar dirinya dapat bangun saat sepertiga malam dan bertahajud. Aku berniat melakukan hal yang sama, tapi sampai sekarang tahajudnya belum kesampaian juga. Hehe… semoga kedepannya deh ya…

Dan aku harus berterima kasih pada seseorang yang sangat membantu kepindahanku. Ia, menularkan energi “ada Allah, jangan takut”. Seseorang yang aku hormati, dan aku berdoa semoga selalu dapat bersamanya.


Finally, I have new place. New hope. New dream. And new…… -Sssttt…. This is secret- :p

0 komentar:

Posting Komentar