Sampai saat ini, aku belum pernah merasakan kelaparan. Setidaknya
satu kali dalam sehari sejenis makanan masuk ke dalam lambung. Aku tak pernah
benar-benar capek hingga kaki tak dapat lagi digerakan. Aku juga belum pernah
benar-benar sakit sampai harus digotong hanya untuk ke kamar mandi.
Semua itu menyingkap nyata bahwa aku belum melakukan satu
hal apapun untuk menyambut kesuksekan. Selama ini selalu saja menyusu dan
bersemayam di bawah ketiak ‘ibu’. Bukan soal ingin pamer atau apalah itu, tapi
setidaknya sebelum menikah ingin rasanya menantang diri. Apakah sanggup? Karena
kenikmatan iman itu sangat terasa ketika nyawa sudah ada di ujung ubun.
Entahlah….
0 komentar:
Posting Komentar